Antara
Sahabat dan Cinta
Naskah drama tugas
Bahasa Indonesia
Kelas XI MIA 5
SMA NEGERI 1
MANDAU
Pemeran
Tokoh:
1.
Abel
diperankan oleh = Desra
Winri
2.
Putri
diperankan oleh = Rahmi
Nurullita Wati
3.
Suci
diperankan oleh = Aisyatul
Mardiah
4.
Vero
diperankan
oleh = M.
Rizky Davito
Abel, Putri, dan Suci adalah tiga
orang gadis yang sudah lama bersahabat. Persahabatan adalah sesuatu yang luar
biasa. Persahabatan itu indah, namun bagaimana jika di dalam kehidupan mereka
tumbuh benih-benih cinta dengan seorang lelaki yang sama, bernama Alvero. Apa
yang akan terjadi dengan persahabatan mereka? Untuk lebih jelasnya, mari
saksikan drama kami berikut ini:
Putri
sedang berusaha secepat mungkin untuk sampai ke kelas, karna ia sudah sangat
merindukan sahabatnya, Abel dan Suci.
Putri :
“Udah jam 7 nii.” (sambil melihat jam)
Bruuukkk!!!!
Putri : “ Aduhh”
Vero : “ Maaf, maaf. Gue gak sengaja.”
Putri : “ Lo tu ya, kalau jalan lihat-
li… Eehh, Veroo?”
Vero : “ Sorry ya, gue gak sengaja.”
Putri : “ Hehe, iya gak papa kok.
Kenalin gue Putri.”
Vero : “ Oiya, salam kenal. Nih buku
lo, gue duluan ya.”
Putri : “ Iya, makasi yaa. Dahhh”
Setelah
itu Putri berlarian dengan gembiranya, ingin rasanya ia cepat-cepat
menceritakan kejadian tadi kepada sahabatnya.
Putri : “ Gaess, sumpah demi apapun gue
seneng bangett. Lo berdua harus tau apa yang
gue tabrak tadii.”
Suci : “ Apaan sih Put, meja??”
Putri : “ Bukan, ayo tebak lagii.”
Abel : “ Tukang parker?”
Putri
: “ Aish.. apaan sih,
bukan. Lo tau, gue habis nabrak Alvero Dirgantara, cogan kelas 11 mia 5 yang
tampan itu lohh. Sumpah demi apapun gue seneng bangett.” (sambil memeluk sahabatnya). Oiya, Bel, Bel lo bantuin gue
cari tau tentang dia ya…ya…ya…”
Abel : ” Males ahh, gue banyak
kerjaan.”
Putri : ” Ahh lo mahh, bantuin dong
bel. Plisss.” (dengan muka memohon)
Abel : ” Huftt.. Yaudah deh, yaudah.
Gue bantuin.”
Putri : ” Yeayyyy!!!”
Jasmine : “ Emang ngerepotin aje lo Put.”
Saat
pulang sekolah, seperti biasa mereka pulang ke rumah mereka masing-masing,
Karena memang arah rumah mereka berbeda.
Suci : “ Gue pulang duluan ya gaess”
Abel : “ Iya, gue jugaa. Dadahh .”
Putri : “ Hati-hati oyy.”(Suci tertawa
dan Abel geleng kepala)
(Tiba-tiba ada seseorag
yang menahan Abel)
Vero : “ Hai”
Abel : “ Ehh, Haiii”
Vero : “ Anak kelas labor ya?”
Abel : “ Iya. Lo Vero ya?”
Vero : “ Iya. Nama lo?”
Abel : “ Gue Abel.”
Vero : “ Tinggal dimana ?”
Abel : “ Di Perumahan Anggrek blok c.”
Vero : “ Hmmm.. pulang bareng mau gak?
Kayaknya kita searah.”
Abel : “ Boleh.”
Vero : “ Yok Bel”
(Di Jalan)
Vero : “ Hmmm.. kita ke taman dulu aja
gimana?”
Abel : “ Yaudah deh ayok”
(Di Taman)
Vero : “ (Mendekat) Hmmm… gue boleh
minta nomor hp lo gak ?”
Abel : “ Buat apaan?”
Vero : “ Buat disimpan aja, jadi ntar
kalau ngehubungin lo kan gampang.”
Abel : “ Ohh yaudah ni. ( Vero
mengambil hp yang diberikan abel )
Pulang yok, udah sore ni.” (sambil melihat jam)
Vero : “ Ayok Bel.“
Mereka
pun berpisah di ujung jalan taman, karena arah rumah mereka berbeda. Malam harinya,
Veto mengirimkan Abel pesan.
Trettt
trettt
Vero : “ Haii, ini nomor gue vero. Save yak”
Abel
: “ Oke Ver.”
Vero
: “ Jangan lupa makan Bel.”
Abel
: “ Yap. Makasi. “
Kira-kira
seperti itulah isi pesan mereka berdua. Keesokan harinya, Abel sedang berkumpul
seperti biasa bersama Suci dan Putri di kelas.
Putri : “ Bel, udah dapat belum info tentang
si Vero?”
Abel : “ Udah, nii nomor nya dia “
Putri : “ Wahhh, makasih banyak Bel,
langsung gue sms dehh.”
Suci : “ Patah hati baru tau rasa lo
put.”
Putri : “ (Sambil mengetik pesan untuk
Vero) Gak mungkinlahh gengss”
Pesan*
Putri
: “ Hai Vero. Gue putri. Bisa ketemu di
dekat labor sekarang? Gue ada urusan sama lo.”
Vero
: “ Hai Put. Ok.”
Putri : “ Sumpah gue seneng bangett.
Dia ngerespon guee.”
Suci : “ Serah lo deh Put. Gue sama
Abel ke kantin, dahhh.”
Akhirnya
Abel dan Suci pergi ke kantin, dan meninggalkan Putri yang juga akan memiliki
tujuan berbeda dengan mereka, yaitu menemui Vero.
(Saat di kantin)
Abel : “ Ci, gue pengen cerita deh.
Kemaren gue pulang sama Vero.”
Suci : “ OMG, sumpah demi apaan bel?
Kok bisa sih? Cerita dongg”
Abel : “ Kemaren pas pulang dia nyapa
gue, trus nanyain nama gue, alamat gue, nah jadi karna
kami searah, dia ngajakin gue pulang
bareng. Dia juga minta nomor gue. “
Suci : “ Jadi bukan lo yang nyari tau
nomor dia? Tapi si vero yang minta nomor lo?
Abel : “ Iya, dia juga ngingatin gue
makan semalam. Tapi gue ga suka sama diaa Ci.”
Suci : “ Jangan bilangg,, dia suka
sama lo ?”
Abel : “ Aishh, apaan sih ci, gak
mungkin ahh. Gak usah ngaur deh.”
(Sedang kan di tempat
lain, Putri sedang berbincang-bincang dengan Vero)
Putri : “ Haii”
Vero : “ Haii, putri ya ? kenapa ?”
Putri
: “ Hehe iya, jadi gini gue
kan gak ngerti tentang materi biologi bab 1 lalu ni, jadi gue boleh minta tolong lo buat ngajarin gue gak ?
keluar main ke dua nanti gimana?
Vero
: “ Ohh gitu, gue sih bisa
aja. Tapi kalau keluar main ke dua ntar gue ga bisa. Gimana kalau besok aja?”
Putri : “ Ok gak papa. Makasi ya”
Saat
keluar main ke dua, Vero menghampiri Abel yang sedang duduk sendirian di kantin,
karna pada saat itu Putrid dan Suci sedang berada di toilet. Vero bermaksud
mengungkapkan perasaannya langsung kepada Abel.
Vero : “ Bel, gue pengen cerita
sebentar sama lo.”
Abel : “ Sorry Ver, gue banyak urusan.
Gue gak bisa. “
Vero : “ Sebentar aja Bel, Plissss.”
Abel : “ Ok deh. Bicara disini aja .”
( Putri dan Suci meihat adegan ini dari kejauhan)
Vero
: “ Sebenarnya gue udah
lama naksir sama lo, tapi gue gak brani buat nyatainnya. Sekarang gue mau
ngungkapin perasaan gue langsung ke lo. Lo mau gak jadi pacar gue?”
Tiba-tiba
amarah Putri naik, dan ia langsung menghampiri Abel dan Vero.
Putri
: “ Apa-apaan ni. Adegan
penghianatan macam apa ini.”
Abel : “ Put, tunggu dulu put. Ini
gak seperti apa yang lo bayangin.”
Putri
: “ Dasar penghianat” (
Sambil menampar, tapi langsung ditahan oleh Vero)
Vero
: “ Put, lo jangan main
kasar gini dong “
( Putri berlari
meninggalkan mereka)
Abel
: “ Ver, gue gak bisa nrima
lo. Sahabat gue lebih penting, dia suka sama lo Ver. Tolong jelasin Ver, gue
gak mau dia benci gue.” (sambil berjalan mencari Putri bersama Vero)
Putri
telah berlari meninggalkan mereka berdua. Hatinya hancur, perasaannya tak
terkendali saat ini. Lalu Suci datang menghampirinya, menenangkan sahabatnya
yang sedang menangis itu sambil memeluknya.
Puti : “ Gue benci sama Abel ci, gue
benci “
Abel
: “ Put, gue minta maaf “
Putri
: “ Pergi lo penghianat,
gue benci lo.” (sambil melempar apapun yang ada di sekitar)
Vero
: “ Lo egois ya Put, asal
lo tau aja Abel lebih milih lo daripada gue.”
Putri
: “ Sampahh, pergi kalian”
Suci
: “ Udah Ver, Bel biar dia
nenangin diri dulu. Lo semua pergi aja dulu”
Abel
: “ Put gue minta maaf ya
(lalu pergi meninggalkan Suci dan Putri)
Suci
: “ (sambil mengelus
rambut Ptri) Put, apa yang dibilang Abel itu benar, dia gak hianatin lo. Malah
dia yang bantuin lo. Dia gak pernah dekatin Vero, tapi Vero yang dekatin dia.
Perasaan gak bisa dipaksain Put, Vero gak bisa milih ke siapa dia jatuh cinta,
begitu juga dengan lo, dan Abel.”
Putri
: “ Gue tau Ci, tapi
seharusnya Abel bilang ke gue dari awal Ci.’
Suci
: “Dia gak mau nyakitin
perasaan lo Put. Dia ngehargain lo sebagai sahabatnya.”
Puti
: “ Gue egois ya Ci? Gue
pengen jumpain dia, gue pengen minta maaf sama dia.”
Suci
: “ Ayok gue temenin Put.”
(Di
kelas)
Putri
: “ Bel, gue minta maaf.
Gue egois, gue selalu maksain keinginan gue. Gue gak pernah mikirin lo sebagai
sahabat gue. Gue minta maaf Bel.”(Sambil memeluk Abel)
Abel
: “ Iya gak papa Put. Gue
juga minta maaf sama lo. Gue gak ngasih tau lo lebih awal. Gue sayang sama lo
Put.”
Suci
: “ Ciee yang udah baikan
ehemm.”
(Mereka
bertiga tertawa)
Akhirnya
mereka bertiga berpelukan, persahabatan mereka kembali seperti semula. Hanya
ada canda dan tawa yang menghiasi hari-hari mereka.
Amanatnya
yaitu, persahabatan adalah hal yang sangat berharga, jangan biarkan sebuah
masalah ataupun hal yang bersifat kesenangan semata dapat menghancurkan
persahabatan kalian. Dan singkirkan sifat egois dalam diri anda, hargailah
perasaan orang lain, maka orangpun juga akan menjaga perasaan anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar